Dalam kehidupan sosial setiap individu melakukan hubungan yang saling pengaruh-memengaruhi dengan individu lain. Hubungan ini biasa disebut dengan interaksi sosial. Adanya interaksi sosial yang sesuai dengan nilai dan norma diyakini mampu membentuk keteraturan sosial. Oleh karena itu, perlu dilaksanakan suatu kehidupan normatif dalam bermasyarakat.
Apakah yang dimaksud dengan keteraturan sosial? Keteraturan sosial adalah suatu keadaan di mana hubunganhubungan sosial berlangsung dengan selaras, serasi, dan harmonis menurut nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku. Artinya, setiap individu ataupun kolektif dapat memenuhi kebutuhan masing-masing tanpa adanya pihak yang dirugikan. Selain itu, terciptanya keteraturan sosial dan masyarakat diperlukan tiga persyaratan yang mendasar, yaitu pertamaadanya kesadaran warga masyarakat akan pentingnya menciptakan keteraturan. Keduaadanya norma sosial yang sesuai dengan kebutuhan serta peradaban manusia. Ketiga adanya aparat penegak hukum yang konsisten dalam menjalankan tugas fungsi dari kewenangannya.
Unsur-unsur Keteraturan Sosial / Tahap-tahap Proses Terjadinya Keteraturan Sosial
Unsur-unsur keteraturan sosial apabila berlangsung secara berkesinambungan dan berjalan dengan baik maka akan menciptakan keteraturan sosial. Unsur-unsur yang menciptakan keteraturan sosial adalah sebagai berikut.
1. Tertib Sosial
Tertib sosial adalah keadaan suatu masyarakat dengan kehidupannya yang teratur, dinamis, sebagai hasil dari hubungan sosial yang harmonis dan selaras dengan norma dan nilai sosial dalam interaksi masyarakat.
Ciri-ciri tertib sosial
a. Individu atau kelompok bertindak sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku
b. Adanya pranata-pranata sosial yang saling mendukung
c. Adanya sistem norma dan nilai-nilai sosial yang diakui dan dijunjung tinggi oleh masyarakat.
Contoh tertib sosial:
- Terparkirnya kendaraan di tempat khusus parkir
- Berhentinya kendaraan di perempatan jalan saat lampu merah
- Budaya antri saat membayar atau membeli tiket di loket
2. Order
Order adalah suatu sistem norma dan nilai yang diakui dan dipatuhi oleh masyarakat.
Contoh dari order adalah kerja bakti atau dikenal dengan gotong royong, tepo-seliro atau dikenal dengan toleransi.
3. Keajegan
Order adalah suatu sistem norma dan nilai yang diakui dan dipatuhi oleh masyarakat.
Contoh keajegan adalah kegiatan belajar mengajar siswa di sekolah yang disertai dengan kedisiplinan dan ketaatan siswa terhadap peraturan sekolah.
4. Pola
Pola adalah bentuk umum suatu interaksi sosial.
Contoh pola adalah kewajiban untuk menghormati orang yang lebih tua.
Hubungan Interaksi Sosial dan Keteraturan Sosial
Keteraturan sosial tidak akan tercipta tanpa adanya interaksi sosial yang selaras dan serasi dengan nilai-nilai dan norma-norma sosial yang ada.
Interak sisosial dapat menghasilkan keteraturan sosial. Tetapi, interaksi sosial juga bisa menghambat terciptanya keteraturan sosial. Bentuk-bentuk interaksi sosial secara garis besar dapat
kita bedakan menjadi dua yaitu interaksi sosial yang bersifat assosiatif dan interaksi sosial yang bersifat dissosiatif.
1. Interaksi sosial yang bersifat assosiatif
a. Kerja sama (Cooperation)
b. Akomodasi (Accomodation)
c. Asimilasi (Assimilation)
d. Akulturasi (Acculturation)
2. Interaksi sosial yang bersifat dissosiatif
a. Persaingan (Competitive)
b. Kontravensi
c. Pertentangan (Conflict)
Syarat-syarat Terciptanya Keteraturan Sosial
Terdapat tiga persyaratan yang mendasari terciptanya keteraturan sosial dalam masyarakat, yaitu:
1. Adanya kesadaran warga masyarakat tentang pentingnya menciptakan keteraturan.
2. Adanya norma sosial yang sesuai dengan kebutuhan serta peradaban manusia.
3. Adanya aparat penegak hukum yang konsisten dalam menjalankan tugas, fungsi, dan wewenangnya.