Loading...
Dalam keadaan sehat, kita dapat membedakan rasa gula yang manis, rasa garam yang asin, rasa obat yang pahit, dan rasa asam. Akan tetapi, dalam keadaan sakit dapatkah kita menikmati makanan yang kita makan? Tidak bukan? Lalu kenapa begitu?
Peran indra pengecap tidak dapat begitu saja dilepaskan dengan peran indra penciuman. Bagaimana hubungan indra penciuman dengan indra pengecap? Pada bagian ini, kita akan mempelajari lebih lanjut mengenai indra pengecap.
Rangsang yang diterima indra pengecap berupa larutan zat berasa. Larutan ini akan diterima oleh reseptor pengecap (papila) yang terdapat di lidah. Dalam papila terdapat bulu-bulu saraf (gustatory hair) yang berfungsi menghantarkan impuls ke otak.
Lidah mempunyai tiga macam papila, sebagai berikut.
1. Papila filiformis
Papila berbentuk benang dan merupakan papila peraba. Papila ini menyebar di seluruh permukaan lidah.
2. Papila sirkum valata
Papila yang dilingkari saluran. Papila ini tersusun dalam lengkungan yang berbentuk huruf V. Terdapat 7 – 9 buah yang terletak dekat pangkal lidah dan merupakan papila pengecap.
3. Papila fungiformis
Papila fungiformis berbentuk tonjolan seperti kepala jamur, banyak terdapat pada bagian depan lidah dan bagian sisi lidah. Merupakan papila pengecap yang terdapat di tepi lidah.
Di dalam satu papila terdapat banyak reseptor pengecap (tastebud). Setiap tasebud terdiri atas dua jenis sel, yaitu:
1. Sel penyokong yang berfungsi untuk menopang.
2. Sel pengecap (sel rambut sebagai reseptor) yang memiliki tonjolan, seperti rambut yang menonjol keluar dari reseptor pengecap.
Reseptor untuk rasa pahit, terutama terletak pada pangkal lidah. Sedangkan, untuk rasa manis dan asin banyak terdapat di ujung lidah, untuk rasa asam terdapat di sisi lidah bagian dalam. Ditinjau dari zat kimia penimbul rasa, indera perasa dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:
1. Pahit, yang ditimbulkan oleh alkaloid tumbuhan, seperti kina, zat ini banyak yang bersifat racun.
2. Asin, ditimbulkan oleh kation Na, K, Ca.
3. Manis, ditimbulkan oleh gugus OH. Gugus ini terdapat pada gula, keton dan asam amino tertentu.
4. Asam, yang ditimbulkan oleh ion H.
Zat tersebut bila masuk ke dalam mulut akan terlarut dalam ludah, mengadakan kontak dengan reseptor rasa, merangsang sel rambut, timbul impuls pada sel rambut yang akan dijalarkan sepanjang saraf otak VII dan IX bagian sensoris menuju otak. Impuls ini akan diinterpretasikan sebagai rasa pada korteks orak dilobus parientalis daerah kecap primer dan memulai terjadinya refleks pengeluaran air ludah melalui saraf otak VII dan IX bagian motoris.
Fungsi-fungsi Lidah
1. Sebagai indra pengecap
2. Membantu mengatur letak makanan di dalam rongga mulut
3. Sebagai alat berbicara
4. Sebagai penghasil air liur yang membantu proses pencernaan
Macam-macam Gangguan pada Lidah
Penyakit yang dapat menyerang lidah misalnya kanker. Penyebab kanker belum diketahui dengan pasti. Namun terdapat beberapa faktor yang diduga menyebabkan kanker lidah, yaitu merokok dan minum-minuman beralkohol terlalu banyak.