Kita dapat merasakan makanan dengan mengecap menggunakan lidah. Namun, organ penciuman berupa hidung berperan sangat dominan dalam menentukan selera makan kita. Apabila Anda sakit pilek atau demam, Anda tidak dapat mencium aroma lezat masakan. Keadaan ini menyebabkan Anda makan tanpa selera.
Selain aroma makanan, hidung juga dapat mencium bau wangi dan bau tak sedap seperti sampah. Hidung juga mampu mencium bau yang berasal dari alam misalnya bau tanah yang terkena air hujan, bau rumput yang dipotong, dan sebagainya.
1. Rongga Hidung
Rongga hidung adalah lubang tempat melekatnya beragam organ hidung dalam menjalankan fungsinya, baik sebagai indera pembau maupun alat pernapasan. Rongga hidung pada manusia dilengkapi dengan bulu hidung yang berfungsi menyaring setiap kotoran yang masuk melalui pernapasan. Saringan bulu hidung pada rongga hidung menghasilkan padatan yang biasa kita kenal dengan sebutan upil. Bulu hidung penting peranannya bagi kesehatan sistem pernapasan kita.
2. Tulang Rawan dan Tulang Nasal
Hidung dilindungi oleh 2 tulang yang letaknya terpisah. Kedua tulang tersebut adalah tulang rawan dan tulang nasal. Tulang rawan letaknya berada di ujung hidung, teksturnya sangat lunak dan bisa digerak-gerakan. Sementara tulang nasal letaknya berada di antara tulang rawan dan dahi.
Para petinju atau mereka yang berprofesi sebagai atlit bela diri, kedua tulang pelindung hidung ini umumnya akan dioperasi dan dihilangkan agar tidak membahayakan ketika terkena pukulan.
3. Rongga Sinus
Hidung memiliki 4 rongga sinus yang letaknya terpisah-pisah. Keempatnya yaitu sinus maksilaris (di pipi), sinus frontalis (di dahi), sinus etmoidalis (antara kedua mata), dan sinus sfenoidalis (di belakang dahi). Rongga sinus memiliki banyak sekali fungsi, di antaranya adalah:
a. Memproduksi lendir yang mengalir ke dalam dan melembabkan hidung dan menguras lendir hidung.
b. Untuk menjaga kelembaban hidung dan udara saat seseorang bernapas.
c. Menjaga pertukaran udara di daerah hidung.
d. Meringankan kepala yang terasa berat.
e. Melindungi organ vital.
f. Memaksimalkan kualitas suara.
Lendir yang dihasilkan oleh rongga sinus selain dapat menjaga kelembaban udara yang masuk ke paru-paru, juga dapat membantu polutan-polutan asing seperti debu, kotoran, maupun zat kimia yang terlarut di dalam udara yang kita hidup.
4. Bagian Bulbus Olfaktori
Dalam menjalankan fungsinya sebagai alat indera pembau, hidung ditunjang oleh bagian yang bernama bulbus olfaktori. Bagian bagian hidung dan fungsinya pada bagian bulbus olfaktori ini antara lain:
a. Tonjolan Olfaktori
tonjolan olfaktor berperan dalam menerima semua impuls yang dikirim akson dan membawanya menuju otak. Kecepatan pengiriman impuls dari akson menuju tonjolan olfaktor hingga ke otak sangat luar biasa. Inilah yang membuat kita dapat menerjemahkan suatu bau saat pertama kali menghirup udara. Baca Juga : Bagian Bagian Telinga dan Fungsinya
b. Akson
Akson (neurit) merupakan sel saraf pengubung yang mengangkut impuls hasil kerja saraf pembau. Impuls atau informasi yang diterima saraf pembau berupa informasi tentang seperti apa aroma atau bau dari udara yang terhirup oleh hidung. Ukuran akson di hidung satu mikrometer (1µm).
c. Saraf Pembau
Saraf pembau adalah reseptor yang menerima stimulus dari gas yang dihirup. Bagian ini terdiri atas 7 macam sel reseptor yang mampu mengenali lebih dari 400 macam aroma. Pada anjing, saraf pembau memiliki lebih banyak sel reseptor. Inilah yang menyebabkan anjing dapat mencium aroma dalam tingkatan yang lebih spesifik dan banyak. Kemampuan anjing dalam menerjemahkan sebuah bau digunakan dalam dunia kepolisian untuk mengenali jejak-jejak pelaku kejahatan.
d. Silia
Bulu hidung di bagian rongga hidung luar memiliki ukuran yang besar. Semakin ke dalam, bulu-bulu ini akan memiliki ukuran yang lebih halus dan kecil. Bulu hidung inilah yang disebut dengan silia (cilia). Selain berfungsi menyaring partikel yang terlewatkan oleh bulu hidung, silia juga mendorong mukus (lendir) yang dihasilkan oleh rongga sinus. Lendir ini mengalir keluar dan membersihkan permukaan rongga hidung dari segala macam kotoran.
Ketika pilek, kerja bulbus olfaktori tidak begitu signifikan. Ia tidak dapat menerima stimulus secara sempurna karena adanya mukus atau lendir yang menghalangi masuknya reseptor ke dalam saraf pembau.
5. Nasofaring
Nasofaring berasal dari 2 kata, yakni naso yang artinya hidung dan faring yang artinya tenggorokan. Oleh karena itu, nasofaring adalah bagian sistem pernapasan yang menghubungkan hidung dan tenggorokan. Saat tersedak, bagian inilah yang menstimulasi rasa sakit pada hidung.
Fungsi-fungsi Hidung
1. Sebagai indra penciuman
2. Untuk menghirup oksigen
3. Alat untuk mengeluarkan karbondioksida
Gangguan pada Hidung
1. Sinuitis
Sinusitis adalah peradangan pada rongga hidung bagian atas. Gejalagejala sinusitis adalah sakit kepala, rasa sakit di bagian wajah, demam, keluar ingus bening, rasa sesak di rongga dada, tenggorokan sakit, dan batuk.
Sinusitis disebabkan oleh segala sesuatu yang mengganggu atau menghambat aliran udara ke dalam rongga hidung atau keluarnya mukus (cairan) hidung keluar dari hidung. Mukus yang terkumpul merupakan lahan yang subur untuk pertumbuhan bakteri.Akibatnya, timbullah peradangan.
2. Anesmia
Anesmia ialah kehilangan rasa bau akibat:
a. Penyumbatan rongga hidung, misalnya pilek, terdapat polip atau tumor di rongga hidung.
b. Sel rambut rusak pada infeksi kronis.
c. Gangguan pada saraf I, bulbus dan traktus olfaktorius atau korteks otak.