Loading...
Seperti pertumbuhan makhluk hidup di muka bumi ini, tumbuhan juga dipengaruhi oleh beberapa hal dalam tumbuh dan berkembang. Selain faktor-faktor dari luar atau eksternal, pertumbuhan perkembangan tumbuhan juga dipengaruhi oleh faktor internal. Faktor internal merupakan seluruh faktor yang berasal dari tumbuhan itu sendiri. Faktor-faktor internal yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan terdiri atas faktor intrasel dan faktor intersel.
Faktor intrasel adalah faktor yang berasal dari dalam sel itu sendiri dan merupakan faktor genetis warisan dari induknya. Sifat dari induk tumbuhan, baik bentuk dan ukuran tubuhnya akan menurun pada anaknya, sifat menurun ini disebut hereditas. Sifat menurun ini merupakan gen yang terdapat pada setiap kromosom di dalam inti sel jaringan penyusun organ tumbuh tumbuhan.
Faktor Intersel
Faktro intersel adalah faktor yang berasal dari luar sel tetapi masih dai dalam tubuh. Faktor intersel yang mempengaruhi pertumbuhan dan peerkembangan adalah hormon. Istilah hormon pertama kali dikemukakan oleh seorang ahli botani dari Belanda bernama Friedrich Agust Ferdinand Went (1863-1935). Went berpandangan jika 'hormon tumbuh' merupakan zat penting dalam pertumbuhan tanaman. Hormon tumbuh tersebut juga disebut zat tumbuh yang komponennya terdiri atas senyawa protein dengan substansi kimia yang aktif. Zat tumbuh ini banyak jenisnya, antara lain auksin, giberelin, sitokinin, asam absisat, gas etilen, asam traumalin, dan kalin.
1. Auksin
Hormon auksin pertama kali ditemukan oleh Went yang terdapat pada ujung koleoptil kecambah gandum (Avena sativa). Pada penelitian Went lebih lanjut, ternyata diketahui hormon auksin juga ditemukan pada ujung koleoptil kecambah tanaman yang lain. Hormon auksin merupakan senyawa kimia Indol Asetic Acid (IAA) dihasilkan dari sekresi pada titik tumbuh yang terletak pada ujung tunas (terdiri atas batang dan daun), ujung akar, daun muda, bunga, buah, dan kambium. Jika hormon auksin berada di ujung tunas, maka akan diangkut oleh jaringan berkas pembuluh (xilem dan floem) menuju ke tunas untuk tumbuh dan pemanjangan sel-sel jaringan batangnya.
Fungsi auksin:
a. Merangsang pemanjangan sel pada titik tumbuh apikal batang, tetapi pada konsentrasi tinggi akan menghambat pemanjangan sel apikal akar
b. Merangsang perkembangan akar lateral (percabangan akar) dan serabut akar
c. Merangsang pembentukan jaringan vaskuler sekunder oleh kambium
d. Menghambat rontoknya buah dan gugurnya daun.
2. Giberelin
Hormon giberelin secara alami terdapat pada bagian tertentu tumbuhan yaitu pada buah dan biji saat berkecambah. Giberelin pertama kali ditemukan pada tumbuhan sejenis jamur Giberella fujikuroi (Fusarium moniliformae) oleh F.Kurusawa, seorang berkebangsaan Jepang.
Giberelin adalah zat tumbuh yang sifatnya sama atau menyerupai hormon auksin, tetapi fungsi giberelin sedikit berbeda dengan auksin.
Fungsi giberelin:
a. Merangsang pembelahan dan pemanjangan sel bersama auksin dan sitokinin
b. Merangsang pembentukan enzim amilase
c. Merangsang pembentukan serbuk sari (polen) dan bunga
d. Memperbesar ukuran buah dan mengakhiri masa dormansi pada biji
e. Pembentukan biji tanpa pembuahan (partenokarpi).
3. Sitokinin
Sitokinin alami pertama kali ditemukan oleh D.S. Lethan dan C.O. Miller tahun 1963 dan ditemukan pada tanaman tembakau disebut kinetin. Ada dua jenis hormon sitokinin, yaitu zeatin(merupakan sitokinin alami yang terdapat pada biji jagung) dan kinetinyang merupakan sitokinin buatan.
Fungsi sitokini:
a. Merangsang pembelahan sel
b. Menghambat dominansi apikal
c. Mengatur pembentukan daun dan pucuk
d. Mengatur pembentukan bunga dan buah.
4. Asam Absisat
Asam absisat merupakan hormon yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman (inhibitor) yaitu bekerja berlawanan dengan hormon auksin dan giberelin dengan jalan mengurangi atau memperlambat kecepatan pembelahan dan pembesaran sel. Asam absisat akan aktif pada saat tumbuhan berada pada kondisi yang kurang baik, seperti pada musim dingin, musim kering, dan musim gugur. Hormon ini ditemukan oleh sekelompok peneliti pada tahun 1960.
Fungsi asam absisat:
a. Mengurangi/menghambat perpanjangan dan pembelahan sel
b. Membantu keadaan dormansi, misalnya merangsang pengguguran daun pada keadaan yang tidak menguntungkan, seperti kekurangan air dan menutup stomatanya.
5. Gas Etilen
Gas etilen adalah suatu gas yang dihasilkan oleh buah yang sudah tua sehingga buah menjadi matang. Jika buah tua yang masih berwarna hijau disimpan dalam tempat tertutup dan dibiarkan beberapa hari, akhirnya menjadi matang dan berwarna kuning sampai merah. Dalam hal ini terjadi perubahan warna dari hijau menjadi kuning sampai merah pada buah karena keluarnya gas etilen dari buah tersebut.
Fungsi gas etilen:
a. Menyebabkan buah menjadi masak
b. Menyebabkan pertumbuhan batang menjadi kokoh dan tebal
c. Dapat memacu pembungaan
d. Dapat mengatur perbandingan bunga betina dan jantan pada tumbuhan berumah satu.
6. Asam Traumalin
Asam traumalin adalah hormon yang merangsang sel-sel di daerah luka atau kerusakan jaringan menjadi bersifat meristem, sehingga mampu mengadakan pembelahan sel untuk menutup luka tersebut. Fungsi dari asam traumalin adalah merangsang pembelahan sel sebagai mekanisme penutupan luka.
7. Kalin
Kalin adalah hormon yang berfungsi untuk memacu pertumbuhan organ tumbuhan. Kalin dibedakan menjadi empat, yaitu:
a. rhizokalin, berfungsi memacu pertubuhan akar
b. kaulokalin, berfungsi memacu pertumbuhan batang
c. fitokalin, memacu pertumbuhan daun
d. anthokalin, memacu pertumbuhan bunga.