Loading...
Belerang Oksida adalah gas dengan senyawa belerang (sulfur) dan oksigen yang sering ditulis dengan rumus SOx. Belerang oksida terdiri dari gas Belerang Dioksida (SO2) dan Belerang Trioxida (SO3). Keduanya memiliki sifat yang berbeda. Belerang Dioksida (SO2) berbau tajam dan tidak mudah terbakar, sedangkan Belerang Trioksida bersifat reaktif, terutama dengan uap air yang ada di udara.
Adanya uap air (H2O) dalam udara akan menyebabkan terjadinya reaksi pembentukan asam sulfit dan asam sulfat yang jika terkondensasi di udara akan jatuh bersama ari hujan dan menyebabkan terjadinya hujan asam. Hujan asam ini dapat menyebabkan kerusakan pada tanaman maupun pada bangunan.
Udara yang tercemar SOx, menyebabkan manusia akan mengalami gangguan pada sistem pernafasannya. Hal ini karena gas SOx yang mudah menjadi asam jika bereaksi dengan air akan menyerang selaput lendir pada hidung, tenggoroan, dan saluran nafas yang lain sampai ke paru-paru. Serangan gas SOx tersebut menyebabkan iritasi pada bagian tubuh yang terkena.
Iritabilitas Belerang Oksida
Daya iritasi SO2 pada setiap orang tidaklah sama. Beberapa orang yang sensitif akan mengalami iritasi apabila terkena SO2 berkonsentrasi 1-2ppm, namun ada juga yang baru akan mengalami iritasi tenggorakan apabila terkana SO2 berkonsentrasi 6ppm.
Dampak SOx Terhadap Lingkungan dan Kesehatan
Gas SO2 merupakan bahan pencemar yang sangat berbahaya bagi anak-anak, orang tua, dan orang yang menderita pernafasan kronis dan penyakit kardiovaskuler. Otot saluran pernafasan dapat mengalami kejang (spasme) bila teriritasi oleh SO2 dan spasme akan lebih berat jika konsentrasi SO2 lebih tinggi sementara suhu udara rendah. Apabila waktu paparan dengan gas SO2 cukup lama, maka akan terjadi peradangan yang hebat pada selaput lendir yang diikuti oleh paralysis cilic (kelumpuhan sistem pernafasan), kerusakan lapisan ephitelium yang pada akhirnya diikuti oleh kematian.
Tak hanya mahluk hidup yang menderita akibat pencemaran komponen ini, benda mati pun akan cepat rusak bila terpapar SO2, karena sifatnya korosif. Cat pada gedung atau rumah, misalnya, akan menjadi kusam kehitam-hitaman. Ini akibat timbal oksida PbO sebagai bahan cat bereaksi terhadap SOx menjadi PbS. Jembatan menjadi rapuh karena proses pengkaratan yang dipercepat oleh SOx.
Apabila konsentrasi SO2 relatif rendah, yaitu sekitar 6-12ppm, waktu paparan pendek namun berulang-ulang, maka gas tersebut dapat menyebabkan terjadinya hiperplasia dan metaplasia sel-sel epitel. Kalau hal ini terjadi maka dapat menjadi kanker. Mengingat akan hal itu maka SO2, sebaiknya tidak terdapat di udara, betapapun kecilnya konsentrasi gas tersebut.