Loading...
Untuk dapat memahami dan mengerti suatu ilmu pengetahuan, manusia perlu melakukan penalaran dan penelitian terhadap pengetahuan tersebut. Salah satu syarat suatu pengetahuan dapat menjadi ilmu pengetahuan adalah bahwa pengetahuan tersebut dibuat berdasarkan penelitian yang ilmiah.
Pengertian Penalaran
Penalaran (reasoning) adalah suatu proses berpikir dengan menghubung-hubungkan bukti, fakta atau petunjuk menuju suatu kesimpulan. Dengan kata lain, penalaran adalah proses berpikir yang sistematik dalan logis untuk memperoleh sebuah kesimpulan. Bahan pengambilan kesimpulan itu dapat berupa fakta, informasi, pengalaman, atau pendapat para ahli (otoritas).
Dalam penalaran proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut premis (antesedence) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence). Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi. Melalui proses penalaran, kita memperoleh kesimpulan yang berupa asumsi, hipotesis atau teori. Penalaran disini adalah proses pemikiran untuk memperoleh kesimpulan yang logis berdasarkan fakta yang relevan.
Tahap-tahap Penalaran
Menurut John Dewey, proses penalaran manusia melalui tahapan sebagai berikut.
1. Timbulnya rasa kesulitan, baik dalam bentuk kesulitan penyesuaian terhadap suatu peralatan, kesulitan mengenai sifat, ataupun kesulitan dalam menerangkan berbagai hal yang muncul secara tiba-tiba.
2. Perasaan kesulitan ini selanjutnya diberi definisi dalam bentuk permasalahan
3. Timbul suatu kemungkinan pemecahan yang dapat berupa perkiraan-perkiraan, dugaan sementara, atau teori-teori
4. Ide-ide pemecahan tersebut diuraikan secara rasional dengan jalan mengumpulkan bukti-bukti (data).
5. Menguatkan pembuktian tentang ide-ide di atas dan menyimpulkan baik melalui keterangan-keterangan ataupun percobaan-percobaan
Ciri-ciri Penalaran
Suatu penalaran memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1. Logis, suatu penalaran harus memenuhi unsur logis, artinya pemikiran yang ditimbang secara objektif dan didasarkan pada data yang shahih.
2. Analitis, berarti bahwa kegiatan penalaran tidak terlepas dari daya imajinatif seseorang dalam merangkai, menyusun, atau menghubungkan petunjuk-petunjuk akal pikirannya ke dalam suatu pola tertentu.
3. Rasional, artinya adalah apa yang sedang dinalar merupakan suatu fakta atau kenyataan yang memang dapat dipikirkan secara mendalam
Cara-cara Penalaran
Penalaran dapat dilakukan melalui tiga cara berikut:
1. Deduktif
Penalaran deduktif adalah suatu cara berpikir ilmiah yang bertolak dari pernyataan atau alasan yang bersifat umum ke pernyataan yang bersifat khusus dengan menggunakan kaidah logika tertentu. Penalaran deduktif dilakukan melalui serangkaian pernyataan yang disebut silogisme dan terdiri atas beberapa unsur berikut:
a. Dasar pemikiran utama (premis mayor)
b. Dasar pemikiran kedua (premis minor)
c. Kesimpulan
Contoh penalaran deduktif:
Premis mayor : semua siswa SMA kelas X wajib mengikuti pelajaran sosiologi
Premis minor : Tuti adalah siswi kelas X SMA
Kesimpulan : Tuti wajib mengikuti jam pelajaran sosiologi
2. Induktif
Penalaran induktif sangat berbeda dengan deduktif, sebab memulai suatu penalaran dari hal-hal atau pernyataan-pernyataan yang bersifat khusus untuk mementukan kesimpulan atau hukum yang bersifat mum. Dalam penalaran induktif, kesimpulan ditarik dari sekumpulan fakta, peristiwa, atau pernyataan yang bersifat khusus. Misalnya setiap manusia yang diamati akan merasa lapar jika tidak makan apapun selama 12 jam. Oleh sebab itu disimpulkan bahwa manusia akan merasa lapar jika tidak makan selama 12 jam.
3. Pendekatan Ilmiah
Pendekatan Ilmiah merupakan gabungan antara cara penalaran deduktif dan induktif. Dalam pendekatan ilmiah, penalaran disertai suatu dugaan sementara (hipotesis).
Pengertian Penalaran
Penalaran (reasoning) adalah suatu proses berpikir dengan menghubung-hubungkan bukti, fakta atau petunjuk menuju suatu kesimpulan. Dengan kata lain, penalaran adalah proses berpikir yang sistematik dalan logis untuk memperoleh sebuah kesimpulan. Bahan pengambilan kesimpulan itu dapat berupa fakta, informasi, pengalaman, atau pendapat para ahli (otoritas).
Dalam penalaran proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut premis (antesedence) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence). Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi. Melalui proses penalaran, kita memperoleh kesimpulan yang berupa asumsi, hipotesis atau teori. Penalaran disini adalah proses pemikiran untuk memperoleh kesimpulan yang logis berdasarkan fakta yang relevan.
Tahap-tahap Penalaran
Menurut John Dewey, proses penalaran manusia melalui tahapan sebagai berikut.
1. Timbulnya rasa kesulitan, baik dalam bentuk kesulitan penyesuaian terhadap suatu peralatan, kesulitan mengenai sifat, ataupun kesulitan dalam menerangkan berbagai hal yang muncul secara tiba-tiba.
2. Perasaan kesulitan ini selanjutnya diberi definisi dalam bentuk permasalahan
3. Timbul suatu kemungkinan pemecahan yang dapat berupa perkiraan-perkiraan, dugaan sementara, atau teori-teori
4. Ide-ide pemecahan tersebut diuraikan secara rasional dengan jalan mengumpulkan bukti-bukti (data).
5. Menguatkan pembuktian tentang ide-ide di atas dan menyimpulkan baik melalui keterangan-keterangan ataupun percobaan-percobaan
Ciri-ciri Penalaran
Suatu penalaran memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1. Logis, suatu penalaran harus memenuhi unsur logis, artinya pemikiran yang ditimbang secara objektif dan didasarkan pada data yang shahih.
2. Analitis, berarti bahwa kegiatan penalaran tidak terlepas dari daya imajinatif seseorang dalam merangkai, menyusun, atau menghubungkan petunjuk-petunjuk akal pikirannya ke dalam suatu pola tertentu.
3. Rasional, artinya adalah apa yang sedang dinalar merupakan suatu fakta atau kenyataan yang memang dapat dipikirkan secara mendalam
Cara-cara Penalaran
Penalaran dapat dilakukan melalui tiga cara berikut:
1. Deduktif
Penalaran deduktif adalah suatu cara berpikir ilmiah yang bertolak dari pernyataan atau alasan yang bersifat umum ke pernyataan yang bersifat khusus dengan menggunakan kaidah logika tertentu. Penalaran deduktif dilakukan melalui serangkaian pernyataan yang disebut silogisme dan terdiri atas beberapa unsur berikut:
a. Dasar pemikiran utama (premis mayor)
b. Dasar pemikiran kedua (premis minor)
c. Kesimpulan
Contoh penalaran deduktif:
Premis mayor : semua siswa SMA kelas X wajib mengikuti pelajaran sosiologi
Premis minor : Tuti adalah siswi kelas X SMA
Kesimpulan : Tuti wajib mengikuti jam pelajaran sosiologi
2. Induktif
Penalaran induktif sangat berbeda dengan deduktif, sebab memulai suatu penalaran dari hal-hal atau pernyataan-pernyataan yang bersifat khusus untuk mementukan kesimpulan atau hukum yang bersifat mum. Dalam penalaran induktif, kesimpulan ditarik dari sekumpulan fakta, peristiwa, atau pernyataan yang bersifat khusus. Misalnya setiap manusia yang diamati akan merasa lapar jika tidak makan apapun selama 12 jam. Oleh sebab itu disimpulkan bahwa manusia akan merasa lapar jika tidak makan selama 12 jam.
3. Pendekatan Ilmiah
Pendekatan Ilmiah merupakan gabungan antara cara penalaran deduktif dan induktif. Dalam pendekatan ilmiah, penalaran disertai suatu dugaan sementara (hipotesis).