Agama merupakan salah satu lembaga sosial yang sangat penting dalam mengatur kehidupan manusia. Agama memberikan jawaban terhadap berbagai persoalan yang membingungkan manusia, seperti mengenai siapa yang menciptakan dan mengatur alam semesta. Selain itu, agama memberitahukan bahwa ada hubungan antara perbuatan manusia selama hidup di dunia dengan keadaannya di akhirat kelak.
Pengertian Lembaga Agama
Emilie Durkheim berpendapat bahwa agama adalah sistem tepadu yang tediri atas kepercayaan dan praktek yang berhubungan dengan hal-hal suci dan bahwa kepecayaan dan juga praktek tersebut mempesatukan semua orang yang beriman kedalam satu komunitas yang dinamakan umat. Jadi, pengertian lembaga agama adalah sistem keyakinan dan praktek keagamaan dalam masyarakat yang telah dirumuskan dan dibakukan.
Unsur-unsur Agama
Beberapa ilmuwan seperti Light, Killer, dan Calhoun (1989), memusatkan perhatian pada unsur-unsur dasar suatu agama, yaitu sebagai berikut.
1. Kepercayaan
Setiap agama pasti memiliki kepecayaan seperti percaya kepada Tuhan, nabi-nabi, dan kitab.
2. Simbol
Setiap agama mengenal berbagai lambang atau simbol, baik itu berupa pakaian, ucapan, tulisan maupun tindakan.
3. Praktek
Setiap ajaran agama yang ada memiliki praktek keagamaan seperti sholat, kebaktian, puasa, semedi, dan lain sebagainya.
4. Pemeluk
Agama memiliki sejumlah pemeluk/ pengikut.
5. Pengalaman keagamaan
Setiap pemeluk agama memiliki beberapa bentuk pengalaman keagamaan
Fungsi Lembaga Agama
1. Fungsi Manifes Lembaga Agama
Menurut Horton dan Hunt (1966:130), fungsi manifes agama adalah sebagai berikut.
a. Sebagai doktrin
b. Sebagai pengatur ritual
c. Penyedia seperangkat norma untuk menentukan peilaku yang sesuai dengan ajaran agama
2. Fungsi Laten Lembaga Agama
Menurut Emile Durkheim (1976), fungsi laten agama adalah dapat meningkatkan keeratan hubungan masyarakat, yaitu melalui fungsi agama untuk menggerakkan dan membantu menjalani hidup melalui komunikasi dengan Tuhan.
Selain itu agama juga berfungsi positif karena memenuhi kebutuhan masyarakat yang secara sukareka menegakkan dan memperkuat perasaan dan ide-ide bersama, yang menjadi ciri-ciri dan inti persatuan agama tersebut.
Pengertian Lembaga Agama
Emilie Durkheim berpendapat bahwa agama adalah sistem tepadu yang tediri atas kepercayaan dan praktek yang berhubungan dengan hal-hal suci dan bahwa kepecayaan dan juga praktek tersebut mempesatukan semua orang yang beriman kedalam satu komunitas yang dinamakan umat. Jadi, pengertian lembaga agama adalah sistem keyakinan dan praktek keagamaan dalam masyarakat yang telah dirumuskan dan dibakukan.
Unsur-unsur Agama
Beberapa ilmuwan seperti Light, Killer, dan Calhoun (1989), memusatkan perhatian pada unsur-unsur dasar suatu agama, yaitu sebagai berikut.
1. Kepercayaan
Setiap agama pasti memiliki kepecayaan seperti percaya kepada Tuhan, nabi-nabi, dan kitab.
2. Simbol
Setiap agama mengenal berbagai lambang atau simbol, baik itu berupa pakaian, ucapan, tulisan maupun tindakan.
3. Praktek
Setiap ajaran agama yang ada memiliki praktek keagamaan seperti sholat, kebaktian, puasa, semedi, dan lain sebagainya.
4. Pemeluk
Agama memiliki sejumlah pemeluk/ pengikut.
5. Pengalaman keagamaan
Setiap pemeluk agama memiliki beberapa bentuk pengalaman keagamaan
Fungsi Lembaga Agama
1. Fungsi Manifes Lembaga Agama
Menurut Horton dan Hunt (1966:130), fungsi manifes agama adalah sebagai berikut.
a. Sebagai doktrin
b. Sebagai pengatur ritual
c. Penyedia seperangkat norma untuk menentukan peilaku yang sesuai dengan ajaran agama
2. Fungsi Laten Lembaga Agama
Menurut Emile Durkheim (1976), fungsi laten agama adalah dapat meningkatkan keeratan hubungan masyarakat, yaitu melalui fungsi agama untuk menggerakkan dan membantu menjalani hidup melalui komunikasi dengan Tuhan.
Selain itu agama juga berfungsi positif karena memenuhi kebutuhan masyarakat yang secara sukareka menegakkan dan memperkuat perasaan dan ide-ide bersama, yang menjadi ciri-ciri dan inti persatuan agama tersebut.