Loading...
Keberadaan lembaga sosial tidak lepas dari adanya nilai dan norma dalam masyarakat. Di mana nilai merupakan sesuatu yang baik, dicita- citakan, dan dianggap penting oleh masyarakat. Oleh karenanya, untuk mewujudkan nilai sosial, masyarakat menciptakan aturan-aturan yang tegas yang disebut norma sosial. Nilai dan norma inilah yang membatasi setiap perilaku manusia dalam kehidupan bersama. Sekumpulan norma akan membentuk suatu sistem norma. Inilah cikal bakal dari terbentuknya organisasi sosial.
Apakah yang dimaksud dengan organisasi sosial? pernahkah anda menjadi anggota sebuah organisasi sosial? atau mungkin saat ini anda sedang menjadi anggota organisasi sosial?
Pengertian Organisasi Sosial
Organisasi berarti suatu kesatuan orang yang tersusun dengan teratur berdasarkan pembagian tugas tertentu. Sedangkan istilah sosial berarti segala sesuatu yang berhubungan dengan pergaulan manusia dalam masyarakat. Jadi, organisasi sosial adalah suatu susunan atau struktur dari berbagai hubungan manusia yang terjadi dalam masyarakat, di mana hubungan tersebut merupakan suatu kesatuan yang teratur.
Hubungan antarmanusia dalam organisasi sosial senantiasa berubahubah dan di dalamnya juga terdapat proses yang dinamis, tindakan masing-masing orang terhadap orang lain selalu berulang dan terkoordinasi. Organisasi sosial, di samping sebagai suatu kondisi yang bersifat dinamis juga sebagai kondisi yang bersifat struktural.
Anggota-anggota dalam organisasi sosial terstruktur dengan rapi, memiliki peran dan status yang formal. Selain itu, anggota-anggota dalam organisasi sosial secara bersamasama mempunyai tugas untuk memelihara dan mengusahakan tercapainya tujuan bersama.
Ada beberapa syarat yang diperlukan dalam mengatur hubungan antaranggota dalam sebuah organisasi sosial.
a. Setiap anggota hidup dalam suasana harmonis meskipun memiliki kehidupan yang berbeda.
b. Adanya kekuasaan atau otoritas yang bersifat memaksa dalam pelaksanaan hubungan antaranggota.
c. Memiliki ukuran yang tetap dalam tata hubungan sosial yang dapat diterima oleh anggota-anggota kelompok.
d. Adanya pengaturan dan penyusunan individu-individu dalam kelompok dan lapisan sosial tertentu yang menggambarkan adanya koordinasi dan subordinasi.
Tipe-tipe Organisasi Sosial
Organisasi sosial dapat dibedakan menjadi organisasi formal dan organisasi informal.
1. Organisasi Formal
Organisasi formal ditandai adanya wewenang dan tanggung jawab yang tegas sebagai pedoman pelaksanaan organisasi tersebut. Kedisiplinan anggota dalam organisasi diukur dengan kepatuhannya terhadap peraturan-peraturan resmi.
Jadi, organisasi formal diartikan sebagai organisasi yang berusaha mencapai tujuan dengan mengikuti ketentuanketentuan resmi (formal). Organisasi formal memiliki ciri-ciri khusus, yaitu terdapat :
1) Pola komunitas yang relatif mapan;
2) Disiplin kerja yang diatur secara resmi;
3) Pengorganisasian yang jelas;
4) Kekhususan keahlian;
5) Tujuan yang terencana dengan jelas.
2. Organisasi Informal
Organisasi informal adalah organisasi yang mencapai tujuannya dengan melakukan hubungan antaranggotanya atas dasar hubungan pribadi tanpa menurut ketentuan formal.
Dasar kedisiplinan anggota organisasi diukur dari kesadaran pribadi terhadap upaya pencapaian tujuan organisasi. Adapun ciri-ciri organisasi informal, yaitu :
1) Hubungannya bersifat informal;
2) Anggotanya berjumlah relatif kecil;
3) Pembentukan organisasinya didasarkan atas kepentingan bersama;
4) Adanya kegemaran yang relatif sama di luar organisasi;
5) Disiplin kerjanya didasarkan atas kesadaran pribadi.
Banyaknya atau tidak terbatasnya keterlibatan anggota menyulitkan organisasi ini dalam mengambil keputusan.
Ciri-ciri Organisasi Sosial
Ada beberapa ciri organisasi sosial, yaitu:
1. Rumusan batas-batas operasionalnya jelas, artinya terdapat tujuan yang ditetapkan berdasarkan kepentingan.
2. Organisasi pada umunya mempunyai identitas yang jelas.
3. Organisasi menetapkan anggotanya secara formal.
Apakah yang dimaksud dengan organisasi sosial? pernahkah anda menjadi anggota sebuah organisasi sosial? atau mungkin saat ini anda sedang menjadi anggota organisasi sosial?
Pengertian Organisasi Sosial
Organisasi berarti suatu kesatuan orang yang tersusun dengan teratur berdasarkan pembagian tugas tertentu. Sedangkan istilah sosial berarti segala sesuatu yang berhubungan dengan pergaulan manusia dalam masyarakat. Jadi, organisasi sosial adalah suatu susunan atau struktur dari berbagai hubungan manusia yang terjadi dalam masyarakat, di mana hubungan tersebut merupakan suatu kesatuan yang teratur.
Hubungan antarmanusia dalam organisasi sosial senantiasa berubahubah dan di dalamnya juga terdapat proses yang dinamis, tindakan masing-masing orang terhadap orang lain selalu berulang dan terkoordinasi. Organisasi sosial, di samping sebagai suatu kondisi yang bersifat dinamis juga sebagai kondisi yang bersifat struktural.
Anggota-anggota dalam organisasi sosial terstruktur dengan rapi, memiliki peran dan status yang formal. Selain itu, anggota-anggota dalam organisasi sosial secara bersamasama mempunyai tugas untuk memelihara dan mengusahakan tercapainya tujuan bersama.
Ada beberapa syarat yang diperlukan dalam mengatur hubungan antaranggota dalam sebuah organisasi sosial.
a. Setiap anggota hidup dalam suasana harmonis meskipun memiliki kehidupan yang berbeda.
b. Adanya kekuasaan atau otoritas yang bersifat memaksa dalam pelaksanaan hubungan antaranggota.
c. Memiliki ukuran yang tetap dalam tata hubungan sosial yang dapat diterima oleh anggota-anggota kelompok.
d. Adanya pengaturan dan penyusunan individu-individu dalam kelompok dan lapisan sosial tertentu yang menggambarkan adanya koordinasi dan subordinasi.
Tipe-tipe Organisasi Sosial
Organisasi sosial dapat dibedakan menjadi organisasi formal dan organisasi informal.
1. Organisasi Formal
Organisasi formal ditandai adanya wewenang dan tanggung jawab yang tegas sebagai pedoman pelaksanaan organisasi tersebut. Kedisiplinan anggota dalam organisasi diukur dengan kepatuhannya terhadap peraturan-peraturan resmi.
Jadi, organisasi formal diartikan sebagai organisasi yang berusaha mencapai tujuan dengan mengikuti ketentuanketentuan resmi (formal). Organisasi formal memiliki ciri-ciri khusus, yaitu terdapat :
1) Pola komunitas yang relatif mapan;
2) Disiplin kerja yang diatur secara resmi;
3) Pengorganisasian yang jelas;
4) Kekhususan keahlian;
5) Tujuan yang terencana dengan jelas.
2. Organisasi Informal
Organisasi informal adalah organisasi yang mencapai tujuannya dengan melakukan hubungan antaranggotanya atas dasar hubungan pribadi tanpa menurut ketentuan formal.
Dasar kedisiplinan anggota organisasi diukur dari kesadaran pribadi terhadap upaya pencapaian tujuan organisasi. Adapun ciri-ciri organisasi informal, yaitu :
1) Hubungannya bersifat informal;
2) Anggotanya berjumlah relatif kecil;
3) Pembentukan organisasinya didasarkan atas kepentingan bersama;
4) Adanya kegemaran yang relatif sama di luar organisasi;
5) Disiplin kerjanya didasarkan atas kesadaran pribadi.
Banyaknya atau tidak terbatasnya keterlibatan anggota menyulitkan organisasi ini dalam mengambil keputusan.
Ciri-ciri Organisasi Sosial
Ada beberapa ciri organisasi sosial, yaitu:
1. Rumusan batas-batas operasionalnya jelas, artinya terdapat tujuan yang ditetapkan berdasarkan kepentingan.
2. Organisasi pada umunya mempunyai identitas yang jelas.
3. Organisasi menetapkan anggotanya secara formal.