1/30/16

Sifat Fisika dan Kimia Zat

Kita sering melihat benda-benda yang mengalami perubahan misalnya kayu yang melapuk, batu yang pecah menjadi pasir, atau besi yang berkarat. Perubahan tersebut ada yang bersifat sementara dan ada yang bersifat tetap. Ada yang berlangsung secara singkat dan ada yang berlagsung secara lambat. Perubahan benda tersebut berkaitan dengan sifat fisika dan kimia suatu benda.
Sifat fisika adalah sifat yang dapat diamati tanpa mengubah identitas zat, contohnya: titik lebur, titik didih, daya hantar panas, warna, bau, kerapatan, dan tingkat kekerasan.
Sifat Fisika dan Kimia Zat
SIFAT FISIKA
Ciri khas zat dapat diamati tanpa mengubah zat-zat penyusun materi tersebut dinamakan sifat fisika. SIfat fisika suatu benda, antara lain adalah sebagai berikut:

Wujud Zat
Tiga macam wujud zat yang kita kenal adalah padat, cair, dan gas. Zat tersebut dapat berubah dari satu wujud ke wujud yang lain. Beberapa peristiwa perubahan yang kita kenal adalah menguap, mengembun, mencair, membeku, menyublim, dan mengkristal. Zat memiliki titik didih dan titik lebur yang berbeda-beda untuk masing-masing zat. Titik didih air pada tekanan udara normal (76 cmHg) adalah 100'C, sedangkan bensin kurang lebih 80'C.

Warna
Setiap benda memiliki warna yang berbeda-beda. Warna merupakan sifat fisika yang dapat diamati secara langsung. Warna yang dimiliki suatu benda merupakan ciri tersendiri yang membedakan anatara zat satu dengan yang lainnya. Misal, susu berwarna putih, karbon berwarna hitam, paku berwarna kelabu, dan lain sebagainya.

Kelarutan
Air merupakan zat pelarut untuk zat-zat tertentu. Tidak semua zat dapat larut dalam zat pelarut. Contohnya, garam dapat larut dalam air, tetapi kopi tidak dapat larut dalam air. Kelarutan suatu zat dalam pelarut tertentu meruapakan sifat fisika.

Daya Hantar Listrik
Benda logam pada umumnya dapat menghantarkan listrik. Bendayang dapat menghantarkan listrik disebut konduktor. Daya hantar listrik pada suatu zat dapat diamati dari  gejala yang ditimbulkannya. Misal, tembaga dihubungkan dengan sumber tegangan dan sebuah lampu. Akibat yang dapat diamati ada;ah lampu tersebut menyala.

Kemagnetan
Berdasarkan sifat kemagnetan, benda digolongkan menjadi dua yaitu benda magnetik dan benda non magnetik. Benda magnetik adalah benda yang dapat ditarik kuat oleh magnet, sedangkan benda non magnetik dalah benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet. Misal, terdapat campuran antara serbuk besi dan pasir. Pemisahan campuran ini dapat dilakukan dengan penyaringan atau pengayakan. Cara yang lebih mudah adalah dengan mendekatkan sebuah magnet pada campuran tersebut. Serbuk besi termasuk bahan magnetik, makan akan tertarik pada magnet. Perbedaan fisika seperti ketertarikan benda pada sebuah magnet dapat digunakan untuk memisahkan suatu zat dalam campuran.

Kekeruhan (Turbidity)
Kekeruhan cairan disebabkan adanya partikel susensi yang halus. Jika sinar cahaya dilewatkan pada sampel keruh maka intensitasnya aka berkurang karena dihamburkan. Hal ini bergantung pada konsentrasi partikelnya. Alat untuk menguur intensitas cahaya pada zat cair yang keruh ini atau untuk mengetahui tingkat kekeruhan disebut turbidimetri.

Kekentalan (Viskositas)
Kekentalan atau viskositas adalah ukuran ketahanan zat cair untuk mengalir. Untuk mengetahui kekuatan mengalir (flow rate) zat cair digunakan viskometer. Flow rate digunakan untuk menghitung indeks viskositas. Aliran atau viskositas suatu cairan dibanding  dengan aliran air memberikan viskositas relatif untuk cairan tersebut. Angka pengukuran viskositas relatif cairan tersebut disebut dengan indeks viskositas.

Angka indeks viskositas suatu cairan dibawah 1 berarti viskositasnya dibawah viskositas air. Adapun angka indeks viskositas diatas 1 berarti viskositasnya diatas viskositas air. Viskositas cairan terjadi karena gesekan antara molekul-molekul. Viskositas sangat dipengaruhi oleh struktur molekul cairan. bika struktur molekulnya kecil dan sederhana maka molekul tersebut dapat bergerak cepat, misalnya air. Jika molekulnya besar dan saling bertautan maka zat tersebut akan bergerak sangat lambat, contohnya adalah oli. Molekul-molekul cairan yang bergerak cepat dikatakan memiliki viskositas atau kekentalan rendah, sedangkan molekul cairan yang bergerak lambat dikatakan memiliki kekentalan tinggi.

Titik Didih
Titik didih merupakan suhu ketika suatu zat mendidih. Mendidih berbeda dengan menguap. Mendidih terjadi pada suhu tertentu, yaitu pada titik didih sedangkan menguap terjadi pada suhu berapa saja di bawah titik didih.
Contoh: saat menjemur pakaian, maka air menguap bukan mendidih. Titik didih berbagai zat berbeda, tergantung struktur dan sifat bahan.

Titik Leleh
Titik leleh merupakan suhu ketika zat padat berubah menjadi zat cair. Misal garam dapur jika dipanaskan akan meleleh menjadi cairan. Peubahan ini dipengaruhi oleh struktur kristal zat padat tersebut. Zat cair dan zat gas memiliki titik leleh tetapi perubahannya tidak dapat diamati pada suhu kamar.

Kelarutan
Kelarutan menerangkan tingkat suatu zat saling melarutkan. Ahli kimia menerangkan kelarutan dengan istilah berupa banyaknya zat terlarut yang akan melarut ke dalam larutan tertentu pada suhu tertentu.Kemampuan melarut bergantung pada gaya tarik partikel zat terlarut dengan partikel pelarutnya.

Kerapatan
Kerapatan merupakan massa tiap satuan volume zat. Kerapatann dapat diartikan massa jenis (ro). Kerapatan benda dijadikan dalam satuan gram/cm3, dalam sistem MKS dinyatakan kg/m3.

Tingkat Kekerasan
Tingkat kekerasan menunjukkan kemampuan permukaan zat padat untuk bertahan dari goresan. Kekerasan relatif zat padat ditentukan menurut skala Mohs, yang dibua oleh Friederich Mohs, seorang ahli mineral Jerman. Tingkat kekerasan dari suatu sampel zat diperoleh dengan menentukan zat mana dalam skala Mohs yang dapat menggores sampel tersebut.

Daya Hantar Panas
Bahan yang tidak mudah menghantarkan panas berarti mempunyai daya hantar yang rendah. Sedangkan bahan yang mudah menghantarkan panas mempunyai daya hantar panas yang tinggi.

SIFAT KIMIA
Sifat kimia adalah ciri-ciri suatu zat yang berhubungan dengan terbentuknya zat jenis baru. Sifat-sifat kimia zat adalah sebagai berikut.

Keterbakaran
Keterbakaran merupakan sifat dapat tidaknya suatu zat terbakar, contoh kertas dapat dibakar membentuk gas dan abu, sedangkan air tidak dapat dibakar.

Pembusukan
Pembusukan merupakan peristiwa membusuknya suatu zat akibat reaksi kimia. Contoh: sampah dedaunan membusuk berubah menjadi pupuk kompos.

Kekorosifan (Kereaktifan)
Perkaratan atau korosi merupakan peristiwa rusaknya logam oleh pengaruh lingkungan, yaitu adanya oksigen dan kelembaban. Besi adalah contoh logam yang mudah berkarat. Pada proses korosi terbentuk zat jenis baru yaitu karat. Gejala yang tampak pada korosi adalah terjadi perubahan warna. Pada umumnya logam bersifat korosif kecuali emas, platina, dan air raksa.

Daya Ionisasi
Daya ionisasi adalah mudah tidaknya suatu zat mengalami ionisasi menjadi pertikel-partikel bermuatan listrik saat dilarutkan dalam air.

Silakan Tinggalkan Komentar Anda :