Letak Geografis Kerajaan Mataram Kuno berada di wilayah Jawa Tengah. Mataram Kuno berkembang sekitar abad ke-8 dengan pusat pemerintahan yang disebut Bumi Mataram di pedalaman Jawa Tengah. Daerah tersebut memiliki banyak pegunungan dan sungai. Pusat pemerintahan Mataram Kuno sempat berpindah ke Jawa Timur. Perpindahan tersebut dimungkinkan karena serangan Kerajaan Sriwijaya dan bencana alam.
Sumber sejarah untuk mempelajari awal berdirinya Kerajaan Mataram Kuno adalah Prasasti Canggal yang ditemukan di Desa Canggal, di halaman sebuah candi yang sudah runtuh di lereng Gunung Wukir (dekat Muntilan, Magelang). Prasasti tersebut ditulis dengan huruf Pallawa dan bahasa sanskerta. Keistimewaan dari prasasti tersebut adalah penggunaan angka tahun candrasangkala yang berbunyi crutiindriya rasa, yang artinya tahun 654 Saka atau tahun 732 Masehi.
Berdasarkan Prasasi Mantyasih ditemukan silsilah raja-raja yang pernah memerintah di Kerajaan Mataram Kuno. Namun dari raja-raja tersebut tidak semuanya berhasil diketahui sistem pemerintahannya, dikarenakan keterbatasan sumber-sumber sejarah. Adapun raja-raja yang diketahui keberadaan pemerintahannya adalah Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya, Sri Maharaja Rakai Pikatan, Sri Maharaja Watukura Dyah Balitung, dan Sri Maharaja Rakai Wawa.
Dari berbagai sumber prasasti yang ada, menggambarkan bahwa pada zaman Kerajaan Mataram Kuno, hubungan antara kalangan istana dengan desa-desa cukup erat. Keadaan alam yang cukup mendukung membuat rakyat Mataram Kuno mengambangkan aktifitas perekonomiannya dengan pesat. Pada masa pemerintahan Kayuwangi, berkembang usaha-usaha untuk memajukan pertanian.
Sumber sejarah untuk mempelajari awal berdirinya Kerajaan Mataram Kuno adalah Prasasti Canggal yang ditemukan di Desa Canggal, di halaman sebuah candi yang sudah runtuh di lereng Gunung Wukir (dekat Muntilan, Magelang). Prasasti tersebut ditulis dengan huruf Pallawa dan bahasa sanskerta. Keistimewaan dari prasasti tersebut adalah penggunaan angka tahun candrasangkala yang berbunyi crutiindriya rasa, yang artinya tahun 654 Saka atau tahun 732 Masehi.
Berdasarkan Prasasi Mantyasih ditemukan silsilah raja-raja yang pernah memerintah di Kerajaan Mataram Kuno. Namun dari raja-raja tersebut tidak semuanya berhasil diketahui sistem pemerintahannya, dikarenakan keterbatasan sumber-sumber sejarah. Adapun raja-raja yang diketahui keberadaan pemerintahannya adalah Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya, Sri Maharaja Rakai Pikatan, Sri Maharaja Watukura Dyah Balitung, dan Sri Maharaja Rakai Wawa.
Dari berbagai sumber prasasti yang ada, menggambarkan bahwa pada zaman Kerajaan Mataram Kuno, hubungan antara kalangan istana dengan desa-desa cukup erat. Keadaan alam yang cukup mendukung membuat rakyat Mataram Kuno mengambangkan aktifitas perekonomiannya dengan pesat. Pada masa pemerintahan Kayuwangi, berkembang usaha-usaha untuk memajukan pertanian.