1/25/16

5 Divisio Kingdom Fungi (Jamur)

Kingdom Fungi meliputi berbagai jamur yang mempunyai ciri-ciri tidak berklorofil, selnya eukariotik, berdinding sel dari zat kitin, dan semua bersifat heterotrof (tidak dapat membuat makanan sendiri).Jamur ada yang bersifat mikroskopis dan ada yang bersifat makroskopis. Jamur tersusun atas benang-benang hifa. Hifa bercabang-cabang membentuk miselium yang membentuk tubuh jamur. Jamur berkembang biak dengan membentuk spora.
Gambar Jamur
Pada awal perkembangan taksonomi, jamur dimasukkan ke dalam Kingdom Plantae. Setelah diketahui bahwa jamur tidak dapat melakukan fotosintesis, jamur dimasukkan ke dalam kingdom tersendiri, yaitu Fungi (jamur). Jamur dibedakan menjadi lima divisio, yaitu Oomycotina, Zygomycotina, Ascomycotina, Basidiomycotina, dan Deuteromycotina.

Oomycotina
Oomycotina
Oomycotina berasal dari kata oocyt yang berarti telur dan mycos yang berarti jamur, sehingga Oomycotina dapat diartikan sebagai jamur yang memiliki sel telur. Perbedaan jamur ini dengan jamur lain adalah penyusun dinding selnya berupa selulosa.
Jamur Oomycotina hidup sebagai saproba pada hewan mati di dalam air, terutama air tawar, parasit pada hewan air, misalnya ikan, atau parasit pada tumbuhan di darat.
Contoh Oomycotina: Saprolegnie dan Phytophthora infestan.

Zygomycotina
Zygomycotina
Kelompok jamur ini mempunyai hifa yang bersekat. Misellum yang dibentuk oleh hifa menyatukan butir-butir kedelai menjadi tempe. Jamur yang terdapat pada tempe termasuk Zygomycotina. Jamur Zygomycotina yang hidup di air menghasilkan spora berflagel yang disebut zoospora (spora kembara). Reproduksi spora kembara ini ada dua secara begetatif membentuk spora dan secara generatif dengan konjugasi membentuk zigospora. Zigospora lalu tumbuh menjadi jamur baru.
Contoh Zygomycotina: Mucor mucedo

Ascomycotina
 Ascomycotina
Kelompok jamur ini memiliki hifa yang bersekat dan memiliki alat pembentuk spora yang disebut askus. Askus berkumpul dalam askokarp. Askuk adalah alat berupa tabung yang menggelembung sebai tempat terbentuknya spora. Spora jamur disebut askospora.
Contoh Ascomycotina: Penicillium, Xylaria, dan Saccharomyces.






Basidlomycotina
 Basidlomycotina
Jamur ini memiliki hifa bersekat. Biasanya bertubuh besar sehingga mudah diamati.
Contoh Basidlomycotina: Jamur merang, Amanita, dan Jamur kuping
Jamur merang (Volvariella volvacae) memiliki tubuh buah seperti payung. JAmur merang dibudidayakan. Jamur Amanita adalah jamur beracun dan dapat menyebabkan halusinasi jika dimakan. Jamur kuping (Auricaluria politricha) juga dapat dimakan dan memiliki tubuh buah seperti daun telinga.

Deuteromycotina
Deuteromycotina
Kelompok jamur ini disebut jamur tidak sempurna karena perkembangbiakan generatifnya belum jelas.
Contoh Deuteromycotina: Jamur oncom (Morillia sitophila) dan Aspergillus. 
Namun setelah perkembang biakan generatif Morillia diketahui maka jamur ini dikelompokkan ke dalam Ascomycotina dan namanya diubah menjadi Neurospora sithopila. Aspergillus hidup pada makanan seperti roti dan nasi. Aspergillus berwarna biru kehijauan. Aspergillus wentil dimanfaatkan dalam pembuatan kecap dan tauco. Aspergillus flavus menghasilkan racun aflatoksin yang dapat menyebabkan kematian pada manusia dan ternak.

Silakan Tinggalkan Komentar Anda :