1/9/16

Identifikasi Asam, Basa, dan Garam

Dalam kehidupan sehari-hari kita mengenal benda dari identitas maupun sifat-sifatnya. Setiap benda memiliki identitas dan sifatnya masing-masing. Lalu bagaimana cara mengidentifikasi sifat asam, basa, dan garam suatu larutan? Sifat suatu larutan dapat ditunjukkan dengan menggunakan indikator asam-basa, yaitu zat-zat warna yang warnanya berbeda dalam larutan asam, basa, dan garam. Cara penentuan senyawa bersifat asam, basa, atau netral dapat menggunakan kertas lakmus, larutan indikator atau indikator alami, seperti bunga kembang sepatu, kubis ungu, dan kulit manggis.
Tabung Reaksi
Identifikasi Asam, Basa, dan Garam dengan Kertas Lakmus
Kertas lakmus adalah suatu kertas khusus digunakan untuk mengidentifikasi larutan dengan memberikan perubahan warna pada kertas lakmus tersebut.Kertas lakmus ada dua jenis, yaitu lakmus merah dan lakmus biru. SIfat dari masing-masing kertas lakmus tersebut adalah sebagai berikut.
a. Lakmus merah dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna biru.
b. Lakmus biru dalam larutan asam berwarna merah, sedangkan jika dalam larutan basa berwarna biru.
c. Lakmus merah maupun biru dalam larutan netral tidak berubah warna.

Identifikasi Asam, Basa, dan Garam dengan Indikator Alami
Selain menggunakan indikator kertas lakmus kita juga dapat mengidentifikasi sifat asam, basa, serta garam menggunakan indikator alami. Contohnya bunga kembang sepatu, kunyit, manggis, kubis ungu, bunga mawar, dan bunga hydrangea. Ekstrak dari bahan-bahan tersebut dapat memberikan warna yang berbeda pada senyawa asam basa. Bagaimana caranya membuat ekstrak tersebut?

Sebagai contoh, ambillah kulit manggis, tumbuklah sampai halus dan acampur dengan sedikit air. Warna kulit manggis adalah ungu dalam keadaan netral. Jika ekstrak kulit manggis dibagi dua dan masing-masing diteteskan larutan asam basa, maka larutan asam terjadi perubahan warna dari ungu menjadi coklat kemerahan. Larutan basa yang diteteskan akan mengubah warna dari ungu menjadi biru kehitaman. Selain kulit manggis, ada pula indikator alami lain yang mudah kita temui yaitu kubis ungu. Jika kubis ungu dihaluskan lalu ditetesi larutan asam, basa, dan netral akan menghasilkan warna-warna berbeda.

Sifat Larutan Menurut Warnanya
Setiap warna yang ditunjukkan indikator mengidentifikasikan seberapa kuat atau lemahnya sifat asam basa pada larutan tersebut.
Warna Indikator Sifat Larutan
Merah tua  Asam kuat
Merah Asam medium
Merah keunguan  Asam lemah
Ungu  Netral
Biru kehijauan Basa lemah
Hijau   Basa medium
Kuning Basa kuat

Indikator Buatan
Larutan indikator asam basa adalah zat-zat warna yang mempunyai warna yang berbeda dalam larutan yang bersifat asam, basa, dan netral, sehingga dapat digunakan untuk membedakan larutan yang bersifat asam, basa, dan netral. Di laboratorium, indikator yang sering digunakan adalah larutan fenolftalin, metil merah, dan metil jingga. Warna-warna indikator tersebut ditunjukkan dalam tabel berikut.
Indikator Trayek PH Warna Asam Warna Basa
Timol biru 1,22 - 2,8 Merah Kuning
Metil jingga3,1 - 4,4 Merah Kuning
Bromocresol hijau 4,0 - 5,6 Kuning Biru
Metil merah 4,4 - 6,2 Merah Kuning
Mromocresol ungu 5,2 - 6,8 Kuning Ungu
Fenol merah 6,4 - 8,0 Kuning Merah
Bromtimol biru 6,0 - 7,6 Kuning Biru
Fenolftalein 8,3 - 10 Tidak berwarna Merah
Timolftalein 9,4 - 10,6 Tidak berwarna Biru

Indikator Lain
Indokator-indikator pada tabel indikator tidak secara pasti menunjukkan nilai pH suatu larutan. Jika ingin menentukan pH suatu larutan secara pasti, maka gunakan pH meter. pH meter menunjukkan skala pH dari larutan yang diuji.

Selain pH meter, serajat pH suatu larutan juga dapat ditentukan dengan memanfaatkan indikator universal. Apakah indikator universal itu? Indikator universal adalah zat yang terbentuk dari campuran bermacam-macam indikator asam basa sehingga dapat digunakan untuk mengukur pH suatu larutan dari perubahan warna yang ditimbulkan.

Terdapat dua jenis indikator universal, yaitu berupa larutan dan berupa kertas. Cara penggunaan larutan indikator universal, adalah dengan dimasukkan ke dalm larutan yang akan diuji bila dimasukkan dalam larutan yang bersifat asam, basa, atau garam yang mempunyai pH berbeda akan memberikan warna berbeda-beda. SEdangkan cara menggunakan indikator universal bentuk kertas adalah dengan mencelupkan kertas ke dalam larutan yang akan dicari pHnya selanjutnya dicocokkan dengan warna standar yang terdapat pada kemasan indikator tersebut.

Perubahan warna larutan indikator universal, bila ditambahkan ke dalam larutan yang mempunyai pH berbeda, dapat dilihat dalam tabel perubahan warna indikator universal berikut.
pH Warna Indikator Universal
≤ 3 Merah
4 Merah jingga
5 Jingga
6 Kuning
7 Hijau kekuningan
8 Biru kehijauan
9 Biru
≥ 10 Ungu

Silakan Tinggalkan Komentar Anda :