Seperti yang kita ketahui bahwa setiap manusia, bahkan hewan memiliki darah. Tetapi walaupun memiliki kesamaan unsur, darah sebenarnya berbeda. Darah dibedakan menjadi empat golongan, yaitu: tipe darah A, B, AB, dan 0. Penggolongan darah menurut sistem AB0 (baca: a, b, nol) pertama kali dilakukan Karl Landsteiner (1868-1947), seorang ahli biologi Austria di bidang Bio Kesehatan. Golongan darah 0 (nol) sering disebut golongan darah O.
Golongan darah dikelompokkan berdasarkan kandungan aglutinogen dan aglutinin di dalam darah. Aglutinogen merupakan protein di dalam sel darah merah yang dapat digumpalkan oleh aglutin. Ada dua macam aglutinogen, yaitu aglitunogen A dan aglutinogen B. Aglutinin adalah zat anti bodi. Aglutinin juga ada dua macam, aglutinin A dan aglutinin B. Aglutinin A disebut sebagai serum anti A atau penggumpal aglitunogen A. Aglutinin B disebut anti serum B atau penggumpal aglutinogen B.
Perhatikan penggolongan darah ABO pada tabel berikut ini.
Golongan Darah Sistem ABO
a. Golongan darah A mengandung aglutinogen A + aglutinin alpha
b. Golongan darah B mengandung aglutinogen B + aglutinin Beta
c. Golongan darah AB mengandung aglutinogen AB, tetapi tidak mengandung aglutinin α maupun aglutinin β
d. Golongan darah O tidak mengandung aglutinogen A maupun aglutinogen B, tetapi mengandung aglutinin α dan aglutinin β
Golongan darah sangat penting untuk transfusi darah (menyalurkan darah dari pendonor/pemberi ke resepien/penerima). Jika seseorang mendapatkan transfusi darah yang golongannya berbeda, hal ini bisa menimbulkan bahaya. Sebab hal tersebut bisa mengakibatkan terjadinya pembekuan atau penggumpalan darah. Golongan darah AB merupakan golongan darah yang bisa menerima transfusi dari golongan lain. Oleh karena itu, golongan darah AB disebut golongan darah resipien universal (penerima). Sebaliknya, golongan darah O dapat menjadi donor universal (pemberi) untuk semua golongan darah. Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel berikut ini.
Transfusi Darah Sistem ABO
