Pengertian Atom adalah partikel terkecil suatu zat yang tidak dapat dipecah lagi atau dibagi-bagi lagi. Kata atom berasal dari kata Yunani atomos, artinya tidak dapat dibagi-bagi lagi. Teori tentang atom pertama kali dikemukakan oleh ahli filsafat Yunani, Leukippos (Leucippus) dan Demokritus (Democritus) pada abad ke-4 sebelum Masehi (400-370) SM). Pada masa itu terdapat pendapat lain dikemukakan filsuf terkenal, Aristoteles (384-332 SM) bahwa materi dapat dibagi terus-menerus tanpa batas. Namun kemudian pada abad ke-18 banyak ahli kimia lebih menerima pendapat Leukippos dan Demokritus daripada teori Aristoteles.
Teori Atom Dalton
Pada tahun 1803, John Dalton (1766-1844), seorang guru sekolah dari Inggris, seorang ahli dalam bidang fisika dan kimia mengajukan pendapat bahwa materi terdiri atas atom-atom. Postulat yang dikemukakan D alton dapat disimpulkan sebagai berikut.
a. Atom merupakan bagian terkecil materi, tidak dapat dibagi-bagi lagi dengan reaksi kimia biasa.
b. Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil. Suatu unsur memiliki atom-atom yang identik dan berbeda dengan unsur lain.
c. Atom tidak dapat dipecah menjadi partikel yang lebih kecil dengan sifat yang sama.
d. Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan bilangan bulat dan sederhana. Misalnya air terdiri atas atom-atom hidrogen dan atom-atom oksigen.
e. Reaksi kimia merupakan pemisahan, penggabungan, atau penyusunan kembali dari atom-atom, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.
Postulat Dalton menggambarkan bahwa atom merupakan bola pejal seperti bola tolak peluru yang sangat kecil.
Teori Atom Thomson
Pada percobaan Golstein timbul pertanyaan darimana asal dan bagaimana cara terbentuknya sinar positif. Thomson menduga sinar itu dari atom gas dalam tabung. Percobaan menunjukkan bahwa setiap atom mengandung elektron. Jika atom kehilangan elektron bermuatan negatif, tentu yang tinggal bermuatan positif. Jumlah muatan positif yang tinggal tentu sama dengan jumlah muatan elektron yang keluar, karena pada mulanya atom itu netral. Elektron sangat ringan sehingga dapat meninggalkan atom jika diberi energi. Akhirnya Thomson (1898) merumuskan teori yang disebut teori atom Thomson.
Bunyi teori atom Thomson: "Atom merupakan sebuah bola kecil yang bermuatan positif dan di permukaannya tersebar elektron yang bermuatan negatif."
Model atau teori atom ini juga disebut model roti kismis, karena mirip dengan roti yang ditaburi kismis di permukaannya. Teori atom Thomson dapat dipakai untuk menjelaskan cara terbentuknya sinar positif dalam tabung Golstein.
Teori Atom Rutherford
Ernest Rutherford dan temannya melakukan percobaan yaitu melewatkan sinar alfa dalam tabung berisi gas. Ternyata sinar bergerak lurus tanpa dipengaruhi oleh gas. Mereka menduga bahwa molekul gas tidak bermuatan dan mengubah arah sinar alfa yang bermuatan positif. Berdasarkan ini, Rutherford berpendapat bahwa partikel alfa dalam padatan akan merubah arah, karena dalam atom terdapat muatan positif.
Hipotesis ini pada tahun 1909 dibuktikan dengan percobaan oleh Geiger dan Marsden. Mereka menembakkan sinar alfa pada selempeng platina tipis setebal . Hasil menunjukkan bahwa sinar alfa yang ditembakkan ada yang tembus, membelok dan memantul. Berdasarkan hal ini maka Rutherford menyimpulkan bahwa:
"Atom terdiri atas inti yang bermuatan positif yang merupakan pusat massa. Di sekitar inti terdapat elektron yang bergerak mengelilinginya dalam ruang hampa."
Teori Atom Bohr
Pada tahun 1808 John Dalton dengan teori atom Dalton mengemukakan bahwa semua zat tersusun dari partikel-partikel kecil disebut atom. Atom itu tidak dapat dibagi, diciptakan dan dimusknahkan. Namun hasil percobaan menemukan bahwa ada partikel yang lebih kecil atau partikel subatomik, yaitu proton dan neutron yang tersusun disekitar inti, Selanjutnya pada tahun 1913 Neils Bohr menerangkan hal penting yang berkaitan dengan sifat atom dalam postulat sebagai berikut.
a. Elektron mengelilingi inti atom pada orbit tertentu. Orbit itu merupakan lintasan gerak stasioner elektron mengelilingi inti dan berjarak terterntu dari inti. Lintasan yang dipakai elektron diberi nomor 1, 2, 3, .... Bilangn yang menyatakan lintasan elektron disebut kulit atom.
b. Selama berada dalam lintasannya, energi elektron tetap sehingga tidak ada energi yang di serap?dipancarkan.
c. Elektron hanya dapat pindah dari satu lintasan stasioner ke lintasan stasioner lainnya jika menyerap/memancarkan energi sebesar persamaan Plancik, yaitu AE = h . V
d. Lintasan stasioner elektron yang diperbolehkan memiliki besar momentum sudut kelipatan dari h/2p.
Struktur Atom
Elektron
Pengertian elektron adalah partikel subatomik bermuatan negatif yang menempel pada inti atom.
Elektron ditemukan oleh Joseph John Thomson pada tahun 1900. Dasar penemuan elektron ini adalah percobaan yang dilakukan Sir Humphry Davy pada tahun 1821 dari Inggris, yang terkenal dengan percobaan hantaran listrik melalui tabung hampa.
Sinar Katoda merupakan sinar paling ringan dan paling kecil. Sinar Katoda tidak bergantung pada bahan katoda yang digunakan. Hal ini dibuktikan oleh Thomson. Partikel pada sinar katoda ini disebut elektron. Sifat sinar katoda antara lain:
a. Sinar katoda bergerak lurus
b. Sinar inti dapat memutar baling baling.
c. Sinar katoda dibelokkan oleh medan listrik dan magnet.
d. Muatan partikelnya
Percobaan tersebut mencapai puncaknya setelah Thomson dapat menghitung perbandingan muatan terhadap massa dari sinar katoda sebesar . Thomson berkesimpulan baha sinar atau partikel tersebut adalah elektron yang merupakan bagian dari katoda yang terdiri atas atom-atom.
Jumlah elektron dalam suatu atom merupakan nomor atom suatu atom dan untuk notasinya nomor atom biasanya ditulis di bagian kiri bawah dari lambang atom, misalnya . Nomor-nomor tersebut menyatakan muatan intinya atau jumlah proton dalam intinya.
Jumlah muatan positif pada inti atom sama dengan jumlah muatan negatif pada elektron, sehingga jumlah inti atom (proton) sama dengan jumlah elektron. Maka nomor atom suatu unsur selain menunjukkan jumlah proton juga menunjukkan jumlah elektron.
Proton
Pengertian proton adalah partikel subatomik bermuatan positif yang menempel pada inti atom.
Golstein pada tahun 1886 membuat alat yang mirip tabung Crookes. Katoda dibuat berlubang dan diletakkan agak ke dalam. Tabung diisi gas hidrogen bertekanan rendah. Setelah dialirkan listrik menghasilkan dua macam sinar, yaitu sinar katoda yang bergerak dari katoda ke anoda, dan sinar yang bergerak ke katoda dan sebagian masuk ke dalam lubang sehingga disebut sinar saluran. Sinar saluran ini bermuatan positif, karena itu disebut sinar positif. Sinar positif ini lalu disebut proton. Massa proton (1.836 x massa elektron).
Neutron
Pengertian neutron adalah partikel subatomik tidak bermuatan positif maupun negaitf yang menempel pada inti atom.
Selain elektron dan proton ada partikel lain, yaitu neutron. Neutron bermassa dan tidak bermuatan alias netral. Neutron ditemukan James Chadwick pada tahun 1932. Chadwick membuktikan melalui percobaan menembak partikel alfa pada lempengan berilium.
Inti Atom (Nucleus)
Inti atom adalah bagian dari atom yang mempunyai nilai positif. Inti atom merupakan kumpulan dari dua jenis nukelon (partikel penyusun inti), yaitu proton bermuatan positif serta nutron tidak bermuatan (netral). Sebenarnya inti atom tersusun dari banyak partikel materi, tetapi yang paling berperan adalah proton dan neutron.
Elektron Valensi
Pengertian elektron valensi adalah jumlah elektron pada kulit paling luar suatu atom unsur. Cara menentukan elektron valensi dengan cara menuliskan konfigurasi elektron, kemudian jumlah elektron pada kulit paling luar merupakan elektron valensi.
Konfigurasi Elektron
Unsur-unsur dalam sistem periodik disusun berdasarkan nomor atom. Nomor atom menunjukkan jumlah proton dalam inti atom serta jumlah elektron dalam atom. Persebaran elektron dalam kulit-kulit atom dinamakan konfigurasi elektron, dengan aturan sebagai berikut.
a. Tiap kulit atom dari paling dalam diberi notasi K, L, M, N, .... menyatakan kulit atom 1, 2, 3, 4, ....
b. Tiap kulit atom meaksimum berisi elektron, dimana n adalah nomor kulit atom.
Atom-atom unsur mempunyai elektron valensi yang sama dimungkinkan mempunyai sifat-sifat yang hampir sama pula. Sehingga dalam sistem berkala unsur, atom-atom unsur yang mempunyai elektron valensi sama,juga terdapat dalam golongan yang sama.
Nomor Atom dan Nomor Massa
Nomor Atom
Semua atom dapat diidentifikasi berdasarkan jumlah kandungan proton dan neutronnya. Jumlah proton dalam inti atom suatu unsur disebut nomor atom, dilambangkan dengan Z. Dalam suatu atom netral jumlah proton sama dengan jumlah elektron, sehingga nomor atom juga menandakan jumlah elektron dalam atom. Nomor atom ditulis agak ke bawah sebelum lambang unsur.
Contoh: Atom oksigen mempunyai 8 proton dan 8 elektron, sehingga nomor atom oksigen adalah 8.
Nomor Massa
Nomor massa adalah jumlah total neutron dan proton dalam atom suatu unsur.
Nomor massa = jumlah proton + jumlah neutron
Nomor massa = nomor atom + jumlah nutron
Jumlah proton suatu atom sama dengan selisih antara nomor massa dan nomor atom. Penulisan lambang atom unsur menyertakan nomor atom dan nomor massa sebagai berikut.
Keterangan:
X = lambang atom
A = nomor massa
Z = nomor atom
Contoh: Atom 11 12Na menunjukkan bahwa atom nutrium mempunyai atom = 11 dan nomor massa = 23
Massa Atom Relatif
Bagaimana cara mengetahui massa atom dari suatu unsur? Untuk mengetahui massa atom dari unsur, maka digunakan perbandingan dengan massa atom standart, yaitu atom karbon -12 (C-12). Massa atom relatif (Ar) dari suatu unsur adalah massa atom unsur tersebut relatif terhadap 1/12 massa atom karbon C-12. Atom C-12 digunakan sebagai standart karena atom C-12 termasuk unsur yang umum dan mudah didapat. Selain itu menghasilkan nilai massa atom relatif unsur mendekati bilangan bulat.
Isotop
Isotop adalah atom-atom yang mempunyai nomor atom sama, tetapi berbeda nomor massanya
Isobar
Isobar adalah atom dari unsur berbeda (mempunyai nomor atom berbeda), tetapi memiliki nomor massa sama.
Isoton
Isoton adalah atom dari unsur berbeda (mempunyai nomor atom berbeda), tetapi mempunyai jumlah neutron sama.