Loading...
Pertumbuhan dan perkembangan manusia bukan hanya perubahan ukuran tubuh saja yang menjadi besar, namun hal-hal lain juga semakin matang. Kedewasaan manusia bukan kedewasaan fisik dan alat reproduksi saja, tetapi mental juga mengalami kedewasaan. Perkembangan mental meliputi kemampuan berpikir, serta perkembangan emosional. Dalam perkembangannya, manusia mengalami beberapa tahapan perkembangan. Pertumbuhan dan perkembangan manusia berlangsung sejak dalam kandungan. Pertumbuhan dan perkembangan itu berlangsung terus setelah manusia lahir.
Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan dalam Kandungan
Zigot akan membelah menjadi 2 sel dalam waktu 24 jam setelah pembuahan. Setelah membelah menjadi 2 sel, selanjutnya membelah menjadi 4 sel, 8 sel, 16 sel, 32 sel, 64 sel, dan 128 sel yang disebut morula. Setelah mencapai pembelahan tertentu, morula akan membentuk rongga di bagian dalam sehingga berbentuk seperti bola yang disebut blastosista. Pada umur 6-7 hari setelah pembuahan, blastosista siap menempel pada dinding rahim (endometrium). Proses menempelnya blastosista pada dinding rahim disebut implantasi (nidasi). Blastosista akan membentuk tiga lapisan hingga menjadi gastrula. Selanjutnya, ketiga lapisan ini aktif membelah membentuk organ hingga terbentuk embrio. Embrio akan berkembang menjadi janin di dalam rahim ibu. Proses perkembangan dari pembuahan hingga menjadi janin membutuhkan waktu kurang lebih 9 bulan.
Tahapan Pertumbuhan dan Perkembangan Setelah Lahir
Setelah lahir, pertumbuhan dan perkembangan manusia dibagi menjadi bebrapa tahapan. Tahap balita, kanak-kanak, remaja (pubertas), dewasa, dan tua.
Masa Balita
Masa balita dimulai semenjak lahir hingga usia mencapai 5 tahun pertama dalam kehidupan manusia. Berat bayi lahir normal adalah 2,5-3,5kg. Masa ini adalah masa paling sensitif karena bayi baru beradaptasi dengan dunia luar. Pada usia 1 atau 2 tahun, bayi akan mulai belajar berjalan dan mengendalikan fungsi anggota tubuh lainnya seperti tangan, kepala, dan mulut. Hingga usia 5 tahun, otak dan kecerdasan akan tumbuh dengan kecepatan yang luar biasa. Kepekaan indra juga berkembang dengan sangat baik.
Masa Kanak-kanak
Masa ini dimulai ketika manusia berumur 6-12 tahun, ditandai dengan masa tenang atau laten. Pada tahap ini manusia tidak memerhatikan entuk tubuhnya yang berbeda denan saudara atau temannya yang berlainan jenis kelamin. Manusia pada masa kanak-kanak lebih senang bermain dengan teman sebayanya. Kemampuan berpikir, motorik, dan sosialisasinya terus berkembang.
Masa Remaja (Pubertas)
Masa pubertas ditandai dengan perubahan fisik dan psikis. Setiap anak memiliki kecepatan perkembangan masa pubertas yang berbeda, umunya 12-14tahun dengan rata-rata usia 13 tahun untuk anak Indonesia.
Masa Dewasa
Mayoritas mereka yang tergolong dewasa muda ialah mereka yang berusia 20-40 tahun. Penampilan fisiknya benar-benar matang sehingga siap melakukan tugas-tugas seperti orang dewasa lainnya, misalnya bekerja, menikah, dan mempunyai anak. Pada tingkat kedewasaan menengah (40-65tahun) manusia mencapai puncak periode usia yang paling produktif.
Masa Lanjut Usia (Tua)
Menurut Bernice Neugarten (1968), masa tua adalah suatu masa dimana orang dapat merasa puas dengan keberhasilannya. Tetapi bagi orang lain, periode ini adalah permulaan kumunduran. Usia tua dianggap sebagai masa kemunduran, masa kelemahan manusiawi dan sosial.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia dalam Rahim
Pertumbuhan dan perkembangan janin di dalam rahim dipengaruhi oleh bebrapa faktor, diantaranya adalah:
1. Faktor Genetik
Faktor gen merupakan faktor utama yang menentukan perkembagnan janin. Gen atau kromosom dalam sel sperma atau ovum yang mengalami kelainan akan menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan janin terganggu. Contoh kelainan yang disebabkan faktor genetik adalah Sindrom Down Trisomi 21. Anak yang menderita Sindrom Down memiliki tingkat kecerdasan rendah.
2. Faktor Hormon
Hormon yang berpengaruh terhadapa pertumbuhan janain misalnya estrogen, progesteron, insulin, hormon pertumbuhan (growth hormon atau GH), tiroksin, prolaktin, dan human chirionic gonadotropin (hCG), yaitu hormon yang merupakan ciri adanya kehamilan.
3. Status Gizi Ibu
Status gizi ibu sangat menentukan perkembangan embrio dan janin dalam kandungan. Hak ini karena asupan gizi pada janin diperoleh langsung dari ibu melalui plasenta.
4. Mikroorganisme dan Virus
Mikroorganisme di dalam tubuh ibu hamil dapat masuk ke janin melalui peredaran darah. Contohnya janin dalam kandugnan ibu dapat terinfeksi Toxoplasma gondii yang dapat menyebabkan hidrosefalus (kepala besar karena terisi oleh cairan). Janin juga dapat dapat tersrang berbagai macam virus, misalnya HIV (Human Immunodeficiency Virus), CMV (Cytomegalo Virus), virus Rubella, virus herpes (Herpes simplex virus), virus hepatitis, dan sebagainya.
5. Zat yang Dikonsumsi Ibu
Zat-zat berbahaya yang dikonsumsi ibu yang sedang hamil sangat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin. COntoh zat-zat tersebut antara lain obat penenang, alkohol, narkoba, dan zat adiktif lainnya. Asap rokok juga sangat berbahaya jika terhisap oleh ibu hamil, baik secara aktif maupun pasif. Asap yang mengandung zat-zat berbahaya dapat masuk ke pembuluh darah dan memengaruhi perkembangan janin.
6. Mutasi
Mutasi merupakan perubahan bentuk tubuh yang disebabkan oleh perubahan gen atau kromosom. Perubahan gen atau kromosom dapat disebabkan oleh adanya radiasi sinar radioaktif, mikroorganisme, zat adiktif, bahan kimia tabahan, dan lain-lain.